Banner 468 x 60px

 
Photobucket

Tuesday, June 12, 2012

Altara Cepat Tanggap Bantu Pasaman

1 komentar
Pasaman, Padek—Anggota Komisi VII DPR-RI, Azwir Dainy Tara yang tengah menjalani kunjungan kerja ke Shanghai, Cina, langsung memerintahkan relawan “Altara Rescue Peduli Sumbar” turun ke lokasi galodo yang melanda wilayah Pasaman, kemarin. Relawan mengirimkan dua unit ambulans dan tiga mobil rescue. Tim bantuan Altara Rescue ini adalah armada pertama yang datang membantu evakuasi sekaligus membagi-bagikan paket sembako.

Relawan Altara di bawah komando Ricar S Cecep dan Rio, dibantu Patra, Yoga Sugama, David, Jeklyn, Ragek, Adrizal dan  Hary Doang, di malam kejadian langsung bergerak. Tim juga membantu evakuasi masyarakat dari daerah rawan ke rumah keluarga terdekat. “Hari ini (kemarin, red), Altara Rescue akan menyerahkan lagi bantuan sembako di Kampuang Sianok, Jorong Simpang Tigo, Jorong Bancah Laweh, Jorong Garagah, Jorong Sawah Laweh,  Nagari Alahan Mati, Nagari Simpang, Kecamatan Simpati,” tutur Cecep.

Salah seorang tokoh muda Karang Taruna Nagari Simpang, Kecamatan Simpati, Irmayendy berterima kasih kepada Azwir Dainy Tara yang begitu sangat peduli dengan derita masyarakat. Meski bukan anggota DPR-RI wilayah pemilihan Pasaman, namun respons tanggap bencana Azwir Daini Tara jauh lebih awal ketimbang yang lain. Kedatangan Altara Rescue yang turun lebih awal, mengundang kekaguman masyarakat setempat sembari berharap adanya Al Tara lainnya.

Azwir Dainy Tara melalui telepon selularnya dari Shanghai, mengatakan sebagai wakil rakyat yang dipilih rakyat dan sebagai umat Islam berkewajiban untuk memberikan bantuan kepada orang yang tertimpa musibah. Sekembali dari Cina, Azwir akan meninjau langsung ke Pasaman bersama keluarga besar Altara. “Menurut jadwal, saya kembali ke tanah air, hari ini,” pungkas Azwir. (wr)
[ Red/Redaksi_ILS ]

Sumber : Padang Ekspres
Read more...

Azwir Pergoki Warga Isi BBM Jeriken

1 komentar
Minggu, 22 April 2012 00:45 INDOPURO, HALUAN — Anggota Komisi VII DPR-RI Azwir Dainy Tara dalam perjalanan menuju Tapan Pesisir Selatan, memergoki pengisian bahan baka minyak jenis premium ke dalam 40 buah jeriken di SP­BU Indo­puro, Ju­mat (20/4) sekitar pukul 22.30 Wib. Sebuah kendaraan L300 Pick Up BA 8161 GN tampak berdiri di depan pompa SPBU Nomor 14256506 Indopuro. Petugas sedang memasukkan premium ke dalam 30 buah jeriken isi sekitar 30 liter yang tersusun rapi diatas bak mobil. Sebanyak 10 buah jerigen lagi berada di depan pompa yang sudah berisi bensin Kepada Azwir Dainy Tara, petugas SPBU yang sedang memasukkan bensin ke dalam jeriken yang berjejer di atas kendaraan menyebutkan, bensin itu untuk dibawa ke Air Aji karena di sana belum ada SPBU. “Premium ini akan dibawa ke Air Aji untuk dijual eceran dengan harga Rp6.000/liter karena di sana belum ada SPBU,” kata petugas SPBU menjawab pertanyaan Azwir Dainy Tara. Kepada Haluan Azwir mengatakan, pengisian BBM di SPBU itu dapat dimaklumi untuk diecer di wilayah terpencil. Namun seharusnya meminta izin dari camat setempat. Sebab pengisian jerigen itu bisa jadi untuk menimbun BBM oleh oknum tertentu, kata Azwir SPBU Indopuro, kata salah seorang petugas menghabiskan 20 ton premiun dan 8 ton solar setiap hari. (h/one)

 Sumber : Haluan Padang
Read more...

Selamatkan Maninjau Dengan Menanam Pohon

1 komentar
Rabu, 18 April 2012 02:09
AGAM, HALUAN — Kondisi Danau Maninjau ternyata juga merisaukan Staf Ahli Menteri Kehutanan RI, DR. Yetti Rusli. Menurutnya, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Danau Maninjau dan lingkungannya adalah dengan cara menanam pohon.
Kerisauan itu terungkap dalam sambutannya ketika mencanangkan Program Ger­bang Pensi Maninjau, di pela­taran parkir Taman Mu­ko-Muko, Kecamatan Tanjung Raya, Selasa (17/4).
Sebelumnya, dalam kun­jungannya ke Agam belum lama ini, anggota DPR-RI, Azwar Daini Tara juga menga­ku risau melihat kondisi Danau Maninjau.
Dalam kesempatan ter­sebut, Yetti Rusli mengingat­kan, pohon di sekitar danau perlu ditanam sebanyak-ba­nyak­nya, agar hutan yang rusak kembali pulih. Di sisi lain, ia berharap sangat agar warga tidak lagi melakukan perbuatan yang merusak hu­tan dan lingkungan. Karena kerusakan hutan bisa berdam­pak buruk bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia di sekitarnya.
Kementerian Kehutanan juga bertekad untuk mela­kukan upaya perbaikan hutan yang rusak. Untuk itu telah dibangun kebun bibit rakyat, dan kebun bibit permanen di seluruh Indonesia, agar keter­sediaan bibit pohon men­cukupi untuk memperbaiki hutan yang rusak.
Tahun ini, Kemenhut RI membangun 10.000 unit kebun bibit rakyat (KBR), dan 25 unit kebun bibit permanen. Agam kebagian 1 unit kebun bibit permanen, di samping puluhan unit KBR. Dengan tersedianya bibit pohon yang terjangkau oleh masyarakat, diharapkan peran serta ma­sya­rakat sema­kin terwujud dalam upaya memperbaiki kondisi hutan yang rusak.
Ia mengaku, hutan di kawasan Sumbar masih ba­gus, bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Walau demikian, tanda-tanda kerusakan sudah mulai tam­pak.
Secara nasional, kerusakan hutan terjadi sekitar 500.000 hektare setiap tahunnya. Upaya perbaikan tidak bisa hanya dilakukan oleh peme­rintah. Perbaikan hutan hanya bisa dilakukan secara ber­sama, antara pemerintah dengan rakyat. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kehutanan RI dan jajarannya, telah melakukan berbagai upaya, melalui berbagai pro­gram. Antara lain dengan program rehabilitasi lahan dan hutan (RLH), program hutan rakyat, dan program pe­nga­daan bibit penghijauan.
“Pemerintah telah menye­diakan 30 miliar lebih bibit pohon untuk mendukung pro­gram RLH,” ujarnya. Di sam­ping itu, Program Penanaman 1 Miliar pohon setiap tahunnya terus di­lakukan.
Mengingat begitu penting­nya keberadaan Danau Manin­jau, ia mengimbau agar war­ga Agam bersama Pemkab Ag­am, bersama-sama mela­kukan perbaikan hutan di sekitar danau. Dengan demikian, Danau Maninjau kembali mam­pu berfungsi sesuai ke­ingi­nan bersama. Baik sebagai objek wisata, tempat usaha bu­di daya ikan, maupun se­bagai sumber energi untuk penggerak turbin PLTA Ma­ninjau. (h/msm)

Sumber : Haluan Padang
Read more...

Kursi di BIM “Hilang”

1 komentar
PADANG, HALUAN—Ban­dara Internasional Mi­nangkabau Kataping Pa­dang  tak lagi memiliki ruang tunggu kedatangan. Biasanya terdapat sejumlah kursi di pelataran bandara. Kursi itu berjejer di pelataran Bandara untuk duduk bagi masyarakat menunggu fami­linya menjelang keluar dari pintu bandara
Haluan yang berada di Bandara bersama rombongan “Altara”, Jumat (27/4) ma­lam terpaksa berdiri men­jelang pesawat terakhir datang dari Jakarta. Hanya terlihat belasan kursi usang di pojok kanan. Kursi plas­tik itu  dipakai beberapa  crew bus Damri menjelang armada mereka berangkat.
Koordinator Altara Sum­bar, Ricar S Cecep menga­takan, sebagai Bandara Internasional,  seyogyanya memiliki fasilitas publik seperti kursi kursi untuk duduk bagi pengunjung yang berada di bandara.
Tak mungkin ada orang yang hanya sekadar bermain di bandara jika tak ada kepentingan mereka, apakah menanti sanak famili yang pulang kekampung dengan pesawat udara, atau me­ngantarkan keluarga yang hendak berangkat. Seyog­yanya pengelola Bandara mempersiapkan pelayanan publik seperti kursi kursi tersebut seperti di Bandara lain di Indonesia. (h/one)

sumberHaluan Padang
Read more...

Bencana Longsor Malalo

1 komentar

Read more...

Jalan Terjal Menuju DPR-RI

1 komentar
Ketika Partai Golkar dihujat, siapa yang membela? Ketika Partai Golkar hanya dinilai sebagai warisan orde baru, dan dituduh hanya sebagai penyelamat tokoh-tokoh yang merusak negara ini, siapa yang peduli? Ada yang mengatakan Golkar sudah habis dan tinggal sejarah, ada yang mengatakan Golkar hanya dihuni oleh orang-orang yang ingin merusak integritas Partai, dan bahkan ada yang mengatakan bahwa Golkar sudah kehilangan identitas kepartaiannya. Banyak pertanyaan yang memerlukan jawaban kompleks.
10 Tahun bukanlah waktu yang cukup untuk merobah paradigma partai, apalagi suasana negeri ini dalam kondisi transisi akut, tak satupun perkataan dinilai benar, tak satupun teriakkan memekakkan telinga, tak satupun tangisan membuat hati pilu, semua berlalu begitu saja , karena teriakan reformasi lebih keras lengkingannya ketimbang teriakan lapar masyarakat kelas bawah yang kian hari kian dipaksa untuk masuk pada antrian panjang penerima jatah BLT, atau antrian beras murah yang dinilai sebagian masyarakat sebagai program pembodohan.
          Siapa yang peduli untuk menemukan kembali identitas Golkar yang terpuruk akibat dihajar pengalaman traumatis pasca-orde baru? Hampir tak kita temukan, sekalipun ada, itu hanya berada pada tataran pusat. Daerah hampir tak mampu berbuat apa-apa. barangkali inilah yang melatari Azwir Daini Tara untuk tergerak pulang kampung, membenahi kondisi Golkar yang kian hari kian terpuruk di Sumatera Barat. Sesuai dengan prinsip Golkar pada paradigma barunya yaitu mengandalkan karya nyata dan menjaga komitmen moral untuk tetap dipercaya masyarakat.
Azwir Daini Tara banyak berperan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Golkar di Sumatera Barat. Perjuangan yang begitu panjang dilaluinya hampir tanpa keluhan. Sejak tahun 1998 ia berbuat di Sumatera Barat demi kepentingan nasional, dan demi mengembalikan identitas Golkar. Loyalitas dan pengabdiannya selalu bertujuan untuk kepentingan orang banyak, ia seakan tak lagi peduli dengan usianya yang sebenarnya sudah mulai renta 64 tahun. Iapun tak peduli rasa sakit yang setiap saat bisa saja menyerang tubuhnya.
            Ketika hatinya mulai terusik oleh jeritan masyarakat, kakinyapun segera diayunkannya, sampai kepelosok nagari. Ia selalu ingin mengenal dan merasakan apa yang dirasakan masyarakat. Sikap dan pemikiran seorang Azwir Daini Tara tercermin dalam kepribadian sehari-harinya, ucapan dan perbuatannya sangat konsisten, hal ini terbukti dengan lahirnya Al-Tara Centre di Sumatera Barat.
Investasi sosial yang dilakukan Azwir Daini Tara melalui Al-Tara Centre tidak saja berdampak terhadap pribadinya, Partai Golkarpun seperti kembali pada format yang diinginkan orang banyak. Sentuhan langsung yang diberikan Azwir Daini Tara melalui Al-Tara Centre kepada masyarakat miskin yang minim fasilitas, telah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Golkar di Sumatera Barat. Beberapa unit ambulan yang disediakan oleh Al-Tara Relawan & Rescue yang menyebar hampir di seluruh wilayah Sumatera Barat, menjadikan Al-Tara Centre semakin dibutuhkan masyarakat. Al-Tara Centre yang dibangun dan difasilitasi oleh Azwir Daini Tara sekilas memang tidak ada kesan politik, namun semua orang tahu bahwa Azwir Daini Tara identik dengan Golkar.
Read more...

Muhammad K Donny Tara

4 komentar
Muhammad K Donny Tara, Tokoh muda Sumatera Barat yang kini mulai menapaki dunia politik untuk mengikuti jejak sang ayah DR. HM. Azwir Dainy Tara, MBA. Sebagai fungsionaris Partai Golkar Pusat dia mulai mengasah ilmu politiknya untuk terjun langsung ke tengah masyarakatnya, terutama masyarakat akar rumput yang jauh dari akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Donny-pun kini berbuat untuk generasi muda Sumatera Barat, karena ia melihat kalangan muda Sumatera Barat kurang difasilitasi oleh pemerintah untuk melakukan proses kreatifitasnya. Baru-baru ini Donny Tara telah mendukung 2 event besar di Sumatera Barat yaitu Donny Tara Motor Cross 2008 yang dilaksanakan di Kumanis Kabupaten Sijunjung tanggal 5-6 Juli 2008 dan Donny Tara Dharmasraya Motorcross di Koto Baru Dharmasraya tanggal 19-20 Juli 2008, event yang disaksikan oleh lebih dari 30.000 penonton ini, tujuannya adalah untuk memberi apresiasi bagi pencinta balapan motor seperti motorcross di Sumatera Barat. Mudah-mudahan dengan 2 event ini akan melahirkan generasi muda yang dinamis dan optimis serta kreatif untuk menjawab tantangan ke masa depan yang lebih kompetitif, generasi muda Sumatera Barat harus maju, demikian Donny Tara memberikan suport kepada generasi muda pada saat event tersebut berlangsung.
Read more...