Banner 468 x 60px

 
Photobucket

Tuesday, June 12, 2012

Selamatkan Maninjau Dengan Menanam Pohon

1 komentar
Rabu, 18 April 2012 02:09
AGAM, HALUAN — Kondisi Danau Maninjau ternyata juga merisaukan Staf Ahli Menteri Kehutanan RI, DR. Yetti Rusli. Menurutnya, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Danau Maninjau dan lingkungannya adalah dengan cara menanam pohon.
Kerisauan itu terungkap dalam sambutannya ketika mencanangkan Program Ger­bang Pensi Maninjau, di pela­taran parkir Taman Mu­ko-Muko, Kecamatan Tanjung Raya, Selasa (17/4).
Sebelumnya, dalam kun­jungannya ke Agam belum lama ini, anggota DPR-RI, Azwar Daini Tara juga menga­ku risau melihat kondisi Danau Maninjau.
Dalam kesempatan ter­sebut, Yetti Rusli mengingat­kan, pohon di sekitar danau perlu ditanam sebanyak-ba­nyak­nya, agar hutan yang rusak kembali pulih. Di sisi lain, ia berharap sangat agar warga tidak lagi melakukan perbuatan yang merusak hu­tan dan lingkungan. Karena kerusakan hutan bisa berdam­pak buruk bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia di sekitarnya.
Kementerian Kehutanan juga bertekad untuk mela­kukan upaya perbaikan hutan yang rusak. Untuk itu telah dibangun kebun bibit rakyat, dan kebun bibit permanen di seluruh Indonesia, agar keter­sediaan bibit pohon men­cukupi untuk memperbaiki hutan yang rusak.
Tahun ini, Kemenhut RI membangun 10.000 unit kebun bibit rakyat (KBR), dan 25 unit kebun bibit permanen. Agam kebagian 1 unit kebun bibit permanen, di samping puluhan unit KBR. Dengan tersedianya bibit pohon yang terjangkau oleh masyarakat, diharapkan peran serta ma­sya­rakat sema­kin terwujud dalam upaya memperbaiki kondisi hutan yang rusak.
Ia mengaku, hutan di kawasan Sumbar masih ba­gus, bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Walau demikian, tanda-tanda kerusakan sudah mulai tam­pak.
Secara nasional, kerusakan hutan terjadi sekitar 500.000 hektare setiap tahunnya. Upaya perbaikan tidak bisa hanya dilakukan oleh peme­rintah. Perbaikan hutan hanya bisa dilakukan secara ber­sama, antara pemerintah dengan rakyat. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kehutanan RI dan jajarannya, telah melakukan berbagai upaya, melalui berbagai pro­gram. Antara lain dengan program rehabilitasi lahan dan hutan (RLH), program hutan rakyat, dan program pe­nga­daan bibit penghijauan.
“Pemerintah telah menye­diakan 30 miliar lebih bibit pohon untuk mendukung pro­gram RLH,” ujarnya. Di sam­ping itu, Program Penanaman 1 Miliar pohon setiap tahunnya terus di­lakukan.
Mengingat begitu penting­nya keberadaan Danau Manin­jau, ia mengimbau agar war­ga Agam bersama Pemkab Ag­am, bersama-sama mela­kukan perbaikan hutan di sekitar danau. Dengan demikian, Danau Maninjau kembali mam­pu berfungsi sesuai ke­ingi­nan bersama. Baik sebagai objek wisata, tempat usaha bu­di daya ikan, maupun se­bagai sumber energi untuk penggerak turbin PLTA Ma­ninjau. (h/msm)

Sumber : Haluan Padang